Darmawan menjelaskan, melalui Digital Carbon Tracking, seluruh stakeholder nantinya dapat melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi oleh Bank Mandiri secara operasional. Penerbitan sustainable card yang diterbitkan merupakan salah satu upaya Bank Mandiri dalam mengatasi sampah plastik yang menjadi salah satu masalah serius di Indonesia.
Kedua, pilar Sustainable Banking dengan fokus mengakselerasi Indonesia’s Green Economy melalui pengembangan pembiayaan dan produk keuangan berkelanjutan. Bank Mandiri telah menerbitkan Sustainability Bond 2021, Green Bond 2023, ESG Repo. Juga Penyaluran Green Loan dan Sustainability Linked Loan, Peluncuran produk reksadana berbasis ESG oleh Mandiri Investasi (Mandiri Group) dan dipasarkan pada Livin’ Investasi sejak tahun 2021.
Adapun hal yang tak kalah penting adalah pilar ketiga yaitu Sustainable Beyond Banking. Bank Mandiri berupaya membangun serta menanamkan ESG awareness, baik untuk internal (pegawai Bank Mandiri), nasabah, maupun seluruh pemangku kepentingan agar bersama-sama menyukseskan pencapaian NZE 2060.
Mandiri ESG Festival merupakan penyampaian komitmen, aksi, serta rencana Bank Mandiri dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG. Kegiatan ini melibatkan ribuan peserta dari para pemangku kepentingan yang beragam, dari regulator, dunia usaha, nasabah, hingga Mandirian (karyawan Bank Mandiri).
Selain memperkenalkan serangkaian inisiatif dan produk berkelanjutan, Mandiri ESG Festival juga menghadirkan para ahli dari regulator dengan menggelar talkshow bertajuk “Navigating the Climate Crisis” bersama PT Pertamina Power Indonesia, Bursa Efek Indonesia (IDX), serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang bertujuan sebagai wadah komunikasi dan menciptakan strategi keberlanjutan serta menciptakan kolaborasi di masa depan dengan seluruh stakeholder dalam memitigasi perubahan iklim yang tengah melanda dunia dengan menerapkan bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan.