FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, membuka Konferensi Wilayah XI PW Muslimat NU Sulsel, di Kampus UIM Makassar, Selasa (25/7/2023).
Kegiatan ini mengangkat tema “Penguatan Kelembagaan Muslimat NU untuk Membangun Kemandirian dalam Menyongsong Kepemimpinan Nasional”.
Gubernur Jawa Timur ini meminta kepada para ketua cabang untuk menjadi bunda asuh dari anak-anak yang terindikasi stunting demi menghadapi Indonesia Emas 2045.
“Saya minta kepada ketua-ketua cabang untuk menjadi bunda asuh dari anak-anak yang terindikasi stunting,” ucapnya.
Dikatakan, mulai 40 hari kehamilan itu berarti kehidupan pertama pada bayi, itu mesti harus dijaga sampai kemudian pada 1000 pasca kehidupan.
“Itulah yang harus diedukasi kepada semua masyarakat. Seringkali dimaknai seribu hari itu pasca kelahiran. Padahal ini adalah pasca kehidupan terjadinya pertemuan ovum dan sperma sampai kemudian ditiupkannya ruh,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, adalah sebelum berkeluarga para calon pengantin itu sudah mulai diedukasi sehingga ketika hamil, benar-benar hamil yang dipersiapkan. Dan kemudian dijaga kehamilannya sampai 1000 hari pasca kehidupan.
Namun lanjut Khofifah, jika ditemukan anak-anak balita yang stunting atau terindikasi stunting maka sebaiknya muslimat satu anak, cukup disupport telur satu telur setiap hari.
“Jadi kalau satu bulan kan butuh 30 butir, setara dengan 2 kilo. Kalau di sini telur ayam berapa sih harganya. Katakan 3000 atau 30.000. Berarti 60 ribu diinfakkan. Itu bisa memberikan support kepada protein yang dibutuhkan untuk anak-anak yang terindikasi stunting. Biasa muslimat harus kontribusi dalam proses untuk menghadirkan SDM yang berkualitas untuk masyarakat bangsa,” tandasnya. (selfi/fajar)