Antisipasi Puncak El Nino, Pemerintah Jaga Ketersediaan Air dan Pangan

  • Bagikan

“Bapanas telah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengelola stok beras. Tahun ini, Bulog telah ditugaskan untuk menyimpan 2,4 juta ton beras, meningkat dari jumlah tahun lalu yang hanya 900 ribu ton,” jelasnya.

Bahkan, atas perintah dari Presiden, cadangan pangan akan ditingkatkan menjadi lebih dari 1 juta ton. “Hal ini merupakan langkah penting untuk menghadapi potensi krisis pangan akibat kemarau sebagai dampak dari El Nino,” imbuh dia.

Di samping beras, stok daging juga telah diatur dengan menggunakan sistem food storage. Arief memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat akan tetap terjaga dengan adanya mitigasi yang telah dilakukan.

Hanya saja, dia melanjutkan, ada beberapa produk pangan tertentu yang memerlukan perhatian lebih dalam menghadapi kemarau. Produk hortikultura seperti cabai, misalnya, tidak dapat dijadikan stok karena dapat mengering.

Dalam upaya mencapai kedaulatan pangan, pemerintah juga perlu mengatasi masalah kehilangan dan pemborosan pangan. Data menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan sekitar 14 persen pangan dari sektor pertanian dan pemborosan pangan mencapai 17 persen.

“Totalnya, 31 persen pangan di Indonesia terbuang sia-sia, senilai Rp551 triliun. Untuk itu, masyarakat juga diimbau untuk berbelanja bijak dan hanya membeli sesuai kebutuhan, mengingat stok pangan yang aman telah dijamin,” tegasnya.

Tak hanya itu saja, diversifikasi pangan juga perlu diperhatikan untuk menciptakan keseimbangan dan kemandirian pangan di berbagai wilayah Indonesia.

  • Bagikan