“Diharapkan mobilitas orang selama KTT berkurang, begitu juga lalu lintas kendaraan. Dan untuk ini, kami butuh kerja sama dari masyarakat. Harapannya, jika memang tidak mendesak, pada 3 hari itu [5-7 September 2023], masyarakat dapat mengurangi dulu aktivitas keluar,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa pemerintah, baik dari Kemenhub maupun pihak terkait lainnya akan melakukan sosialisasi terkait rekayasa lalu lintas dan pembatasan-pembatasan aktivitas agar dapat diantisipasi sejak dini. Kendati demikian, masyarakat diharapkan tetap proaktif mencari informasi terkini.
Sebagai penutup diskusi, Adita menegaskan bahwa Indonesia sudah berpengalaman menyelenggarakan berbagai event skala internasional. Menurut dia, semuanya dinilai berhasil dan membanggakan.
“Tentu kita berharap ini juga terjadi di KTT ASEAN Jakarta juga. Lagipula ini tidak lama, 3 hari. Apalagi sudah ada keputusan mengenai WFH (work from home), jadi harapannya tidak mengganggu aktivitas, bisa terlaksana dengan baik, sukses penyelenggaraannya, dan kita punya satu kebanggaan lagi terhadap penyelenggaraan KTT ASEAN ini,” katanya.