“Saya juga meminta untuk mempelajari aplikasi Srikandi yang di dorong oleh Kementerian Kominfo. Aplikasi Srikandi itu ujungnya adalah tanda tangan elektronik. Jadi dengan adanya aplikasi Srikandi teman-teman nanti tidak perlu melakukan tanda tangan manual tinggal klik pakai handphone, dokumen sudah bisa keluar seperti, surat pengantar dan surat izin,” imbuhnya.
Bupati ASA berharap seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat untuk terus berkolaborasi dan bekerjasama agar dapat meningkatkan pelayanan masyarakat menjadi lebih baik, lebih transparan, akuntabel dan dapat meningkatkan berbagai kegiatan dan layanan.
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Sinjai, Mansyur mengatakan bahwa workshop ini dilaksanakan tak lain untuk mengetahui secara langsung pelaksanaan visi misi Bupati Sinjai
yakni Smart Kampung.
“Ini merupakan inovasi yang diharapkan bisa diterapkan di seluruh desa sehingga dengan layanan ini dapat membantu masyarakat memperlancar layanan publik yang ada di desa masing-masing. Kami dari Dinas Kominfo tentu bersedia melakukan pendamping dalam pengembangan aplikasi yang nantinya akan diterapkan di desa,” ujarnya.
Mansyur menyebut bahwa saat ini semua admin desa telah aktif. Karena itu pihaknya senantiasa akan melakukan pendampingan dalam hal pengembangan website desa. Sebab menurut dia, website tersebut akan membantu desa untuk mempromosikan dan menginformasikan mengenai apa yang menjadi latar belakang dari desa tersebut.
Workshop smart kampung ini juga memperkenalkan layanan mandiri yang telah disediakan oleh Desa Tongke-Tongke. Layanan mandiri ini telah dibuat menjadi sebuah perangkat seperti anjungan layanan mandiri sehingga masyarakat yang datang ke kantor desa bisa langsung melakukan pelayanan mandiri. Selain itu layanan mandiri ini juga bisa diakses dengan mudah melalui internet.