FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Televisi di Indonesia baru saja migrasi dari teknologi berbasis terestrial ke sistem digital.
Migrasi siaran televisi ini tidak hanya berpengaruh pada teknologi dan penerimaan publik atas hasil siaran televisi yang dipancarkan oleh stasiun televisi, tetapi juga tentang kualitas, mutu siaran dan perusahaan televisi itu sendiri.
Dengan sistem tersebut publik berharap banyak kepada sosok Anno Suparno untuk membantu dan berkolaborasi dengan empat timsel KPID Sulsel lainnya yang sudah ditetapkan dalam mendapatkan calon anggota komisioner yang benar-benar paham serta mengerti dunia penyiaran.
Hal itu tentu punya alasan sebab sosok Anno Suparno merupakan praktisi media yang selama ini banyak menghabiskan waktunya di dunia penyiaran.
Meski sebelumnya berkecimpung di media cetak dan online tetapi dalam karier jurnalistik nya, mantan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulsel ini lebih banyak bergelut di dunia penyiaran.
Sebelum menjawab sebagai Direktur Utama stasion televisi regional di Sulsel yakni VE Channel, Anno sapaan akrabnya pernah berkarir di Trans Corp milik pengusaha TV Chaerul Tanjung.
Sebelum mendirikan TV VE Channel, Anno terakhir menjabat sebagai Kepala Biro Trans TV Sulsel.
Dia bergabung dengan televisi yang berkantor di Jln Kapten Tendean Jakarta tersebut pada tahun 2001.
Sebagai karyawan Trans TV, Anno pernah mendapat penghargaan sebagai karyawan terbaik Trans TV pada tahun 2007.
Bahkan Ano pernah mendapat beasiswa untuk menambah pengalaman dan ilmunya dalam dunia broadcasting di Amerika Serikat.