Sejumlah nama yang pada periode sebelumnya namanya pernah mencuat, namun kini tidak terbaca polling, di antaranya; Prof. Dr. Muhammad Akbar, M.Si, Dr. Tajuddin Malik, MM, Ir. Yasser Latif, H Madi (Ahmadi), dan sejumlah naman lainnya.
Sosiolog Dr. Fatimah Halim, M.Si, mantan dosen Sosiologi Unhas yang kini bermutasi menjadi dosen FISIP Universitas YAPIS Papua, dengan jabatan Direktur Pengembangan Institusi dan Kerjasama, yang baru saja dikonfirmasi menyatakan, dirinya selalu bolak balik Papua-Makassar, mengaku sangat bangga perkembagan politik di Sidrap.
“Dinamika ini menujukkan Sidrap tidak krisis kepemimpinan. Daerah lain, masih adem-adem saja dengan suksesi Kepala Daerah (Kada) dan terbuai Pilpres dan Pileg, tapi Sidrap sudah disibukkan suksesi kepemimpinan,” terang Tima, panggilan akrabnya.
Sebagai sosilog, Fatimah menilai munculnya fenomena itu, lantaran kepemimpinan sekarang, belum mencapai harapan masyarakat.
“Apa pembangunan monumental yang bisa dilihat. Apakah itu pembangunan infrastruktur maupun pembangunan akhlak. Saya kadang merasa malu mendengar daerah kita muncul berbagai penyakit sosial kalau tidak mengatakan penyakit masyarakat. Kita prihatin mendengar masyarakat kita terlibat Narkoba jaringan internasional. Persoalan ‘pa-show-biz’ yang jika ditelusuri, ujung-ujungnya ke warga kita. Ini lagi saya dapat informasi, sudah mulai masuk para pekerja seks komersial (PSK) yang jumlahnya mencapai 500-an orang. Mereka itu melakukan praktik prostitusi ilegal dengan melakukan transaksi di sejumlah penginapan, baik di Sidrap maupun ke daerah tetangga,” jelasnya.