FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Program Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin pada sektor ketahanan pangan mendapat sorotan berbagai pihak. Lantaran dimasukkannya imbauan menanam pisang kepada masyarakat. Ada yang setuju sejumlah pihak juga meragukan bahkan menolak.
Meski begitu, Anggota DPRD Sulsel, Andi Irwandi Natsir menyampaikan sangat mendukung program tersebut. Dia bahkan secara khusus menyiapkan lahan dan site plannya di Desa Mattirowalie, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone ditanami pisang cavendish sesuai program gubernur.
"Saya siapkan lahan 1.000 hektare. Kalau bisa ini jadi percontohan, pilot projeck di Sulsel," beber Irwandi, Kamis, 12 Oktober. Politikus PAN ini menyampaikan dibanding program tanam porang yang pernah didengungkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, program Pj Gubernur ini jauh lebih masuk akal.
"Kita menghadapi isu soal krisis pangan. Produksi pertanian berkurang, harga beras naik. Kita perlu tanaman walau kering bisa menghasilkan," kata Irwandi. Jenis pisang cavendish cocok untuk daerah ini. Maka saat gubernur mencetuskan ide budidaya pisang ini pihaknya langsung menyambut baik dan siap menjadikan lahannya di Bone, sebagai pilot projeck.
"Ini beda dengan porang yang gagal total," katanya. Selain masih asing, tanaman tersebut juga tidak bisa langsung diolah seperti halnya pisang yang sudah membudaya di Sulsel. Kegagalan lain porang karena tidak menjadi gerakan. Menurutnya hanya dikerjakan orang per orang yang mengatasnamakan program.
Soal penolakan sejumlah warga di daerah, termasuk perwakilan masyarakat di Kabupaten Bone menurutnya hal wajar. Lantaran program ini belum tersosialisasi baik dan edukasi yang belum sampai. Menurutnya, ajakan gubernur untuk mengalokasikan program pisang ke seluruh desa mekalui ADD sebesar 30 persen itu semacam imbauan, bukan paksaan.