Diakui Wabup Gowa, sektor pertanian atau tanaman pangan di Kabupaten Gowa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan indeks pertanaman. Program konversi BBM ke BBG sangat tepat dan sangat dibutuhkan oleh petani.
“Tujuan dari program ini adalah untuk menekan laju emisi gas karbon dan bentuk perlindungan terhadap lingkungan, apalagi dalam kondisi Elnino saat ini berdampak pada kekeringan lahan pertanian sehingga pengadaan pompanisasi ini sangat dirasakan manfaatnya oleh petani yang dapat digunakan untuk mengairi sawah yang kekurangan air,” kata Wabup Gowa.
Rauf pun berharap, para petani yang menerima pompa ini dapat memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya dan meminta para SKPD terkait, Camat, Lurah atau Kepala Desa untuk mengawasi dan memantau pelaksanaan distribusi kepada petani sasaran ini sehingga tepat waktu, jumlah dan tepat sasaran agar program dapat bermanfaat bagi petani.
Sementara itu anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Andi Wittiri mengatakan pihaknya mendistribusikan sebanyak 2.561 unit pompa air di Sulawesi Selatan. Khusus Kabupaten Gowa menerima sebanyak 1.091 unit yang tersebar di 13 kecamatan.
“Ini kita serahkan kepada keluarga kita di Sulawesi Selatan, khususnya di Gowa yang diharapkan masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya yang tinggi karena BBG ini lebih hemat dibandingkan BBM dan produksi petani kita jauh lebih meningkat dan maksimal dengan konversi tersebut,” kata legislator PDIP pusat ini.
Sejumlah petani perwakilan dari 13 Kecamatan mengaku bantuan pompa air tersebut akan sangat membantu dalam kondisi kemarau yang berkepanjangan saat ini. Kemarau berdampak terhadap produksi pertanian akibat kekeringan. (*)