Ia mengesankan seluruh pengobatan rujukan di poliklinik THT RSUD Labuang Baji sangat baik, mulai dari pemeriksaan telinganya hingga dilakukan pembersihan dan penebusan resep obat seluruhnya tidak ada biaya tambahan.
“Katanya telinga saya mengalami infeksi karena jamur jadi dilakukan pembersihan dan dilakukan pengobatan, jadi dijadwalkan kembali untuk periksa apabila obatnya telah habis. Alhamdulillah JKN ini tidak ada sama sekali biaya yang dikeluarkan sampai sembuh kembali,” ungkapnya.
Nirwana mengungkapkan walaupun ia menggunakan JKN bantuan pemerintah saat berobat, staf administrasi dan tenaga medis semuanya tetap ramah dan mengayomi. Nirwana mendapatkan pemeriksaan dan diobati hingga bisa pulih seperti sekarang ini.
“ibu saya juga pernah dirujuk masuk RSUD Labuang Baji untuk operasi usus buntu. Kala itu merupakan awal mula kami sekeluarga mencoba layanan kesehatan dari JKN untuk rawat inap. Awalnya ibu saya tidak percaya kalau operasi yang akan dijalaninya itu gratis sepenuhnya bila menggunakan JKN, namun setelah menjalani operasinya, terbukti memang benar adanya kalau dengan Program JKN segala masalah kesehatan dapat teratasi, mulai dari segi biaya, fasilitas kesehatan, sampai pada penyakit itu sendiri,” kenang Nirwana.
Usai ibunya menjalani operasi usus buntu dengan jaminan JKN, ia sekeluarga menyadari betapa pentingnya memiliki jaminan kesehatan untuk persiapan dikala sakit karena tidak ada seorangpun yang dapat memprediksi kapan akan terkena sakit.
“Saya sangat bersyukur dapat memperoleh pelayanan kesehatan gratis namun berkualitas dari Program JKN. Kesehatan kami sekeluarga menjadi terjamin berkat pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan. Sejak saat itu kami sekeluarga lebih memperhatikan dan mengutamakan kesehatan dibandingkan sebelum mengenal jaminan kesehatan dari JKN.