FAJAR.CO.ID, PANGKEP— Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menghadirkan pelatihan Santri Digital Preneur Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan bahwa program santri digitalpreneur merupakan salah satu langkah untuk memberdayakan ekonomi umat lewat pesantren karena jumlah santri sangat banyak.
“Santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten kreatif, bermanfaat serta produk bermutu yang bernilai Islami,” ujar Sandiaga yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Menurutnya, sektor ekonomi kreatif, baik di Indonesia maupun di negara lainnya akan menjadi tulang punggung ekonomi di masa depan sehingga semakin kuat dan diperhitungkan sebagai kekuatan ekonomi yang inklusif.
“Definisi ekonomi kreatif yakni perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari aktivitas manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Untuk itu, kehadiran dari pemberdayaan ekonomi umat menjadi sangat penting, sehingga program santri digitalpreneur dapat memberdayakan ekonomi umat. Ke depan, kita harapkan Program santri digitalpreneur tahun ini telah membuka jutaan lapangan kerja baru dan ditargetkan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” harap Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno.
Khusus untuk di Sulawesi Selatan, Pelatihan perdana Santri Digital Preneur Indonesia (SDPI) 2023 akan dipusatkan di Pondok Pesantren Shohwatul Is’ad, Ma’rang, Kabupaten Pangkep.