"Alhamdulillah, Bapak Pj. Gubernur juga menyampaikan kalau Beliau akan turut memberikan rekomendasi. Saya kira ini akan mempermudah dan mempercepat upaya kita mewujudkan AG H. Muhammad As'ad sebagai Pahlawan nasional," ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga, Orang momor satu di Kabupaten Wajo ini mengatakan bahwa pembinaan dalam waktu kurang lebih 4 tahun selama kepemimpinannya, jumlah pondok tahfidz qur'an sudah sebanyak 76 dengan jumlah santri hampir tembus 4.000 anak yang sedang menghafal qur'an
"Kita doakan anak-anak kita ini akan menjadi hafidz-hafidz qur'an, sehingga 5 tahun yang akan datang menjadi hafidz30 jus dengan harapan 10 atau 20 tahun kita sudah menyiapkan generasi quran yang akan menjadi dokter, birokrat, pengusaha dan lainnya," harapnya.
Sementara, Pj. Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan bahwa Haul AG. H. Muhammad As'ad ini hendaknya dijadikan momentum menggaungkan bahwa di Sulsel punya pesantren yang besar yang didirikan AG. H. Muhammad As'ad sebelum Indonesia Merdeka, yaitu tahun 1930.
"Ponpes As'adiyah ini harus kita besarkan, karena perkembagan Islam di Sulsel itu pusatnya di As'adiyah yang melahirkan ulama-ulama besar dan tokoh-tokoh agama yang dikenal di seantero Indonesia bahkan di Dunia," ujarnya.
Bahtiar Baharuddin berharap agar semua bisa berupaya menjadikan As'adiyah ini sebagai pusat pengembangan islam, apalagi Ponpes As'adiyah ini punya ulama-ulama besar.
Sebagai Pj Gubernur Sulsel, lanjutnya, dia memastikan akan memberikan dukungan sepenuhnya dengan segenap tenaga dan pikiran untuk pengembangan As'adiyah.