Kedua, dalam hal pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Gowa secara umum tidak mengalami kontraksi yang tajam meski diterjang pandemi Covid-19. Hal ini terbukti dari pertumbuhan ekonomi yang tetap tumbuh positif sebesar 1,76 persen di 2020, kemudian naik pesat di 2021 menjadi 7,26 persen. Kondisi ini menempatkan Gowa dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Sulsel. Selanjutnya, di periode 2022 mengalami sedikit perlambatan sebesar 4,59 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita periode 2019-2022 tetap tertinggi kedua dengan rata-rata capaian 6,03 persen atau lebih baik dari rata-rata Provinsi Sulsel 6,0 persen dan Indonesia 5,16 persen. Dari capaian ini kontribusi Gowa terhadap PDRB Sulsel 2022 merupakan terbesar kelima yaitu 4,23 persen," jelas Adnan.
Ketiga, pengangguran terbuka turun dari 4,30 persen di 2021 menjadi 3,26 persen di 2022. Dengan data ini tingkat pengangguran Gowa lebih rendah daripada Sulsel yakni 4,51 persen dan Indonesia 5,86 persen. Hal ini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Gowa berhasil membuka lapangan usaha dan pekerjaan yang luas. Keempat, pada tingkat kemiskinan juga menunjukkan kinerja yang semakin baik. Pada 2021 mencapai 7,54 persen, kemudian turun menjadi 7,36 persen di periode 2022.
Kelima, pengendalian inflasi di Kabupaten Gowa juga menunjukkan kinerja yang baik. Dari kondisi inflasi pada periode September 2023 hanya sebesar 1,46 persen dan capaian ini mendapat apresiasi oleh pemerintah pusat bersama Kota Pekanbaru sebagai daerah dengan inflasi yang rendah di Indonesia.