FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin menargetkan untuk mengalahkan Filipina sebagai penghasil pisang cavendish nomor 1 di dunia.
“Karena Filipina 450 ribu hektar, saya mengikhtiarkan Sulsel 500 ribu hektar,” kata Bahtiar belum lama ini.
Ada tiga hal yang disiapkan dalam program yang digagas Bahtiar melalui gerakan gemar menanam pisang (G2MP) ini.
Bahtiar menyiapkan beberapa skema dalam melihat kondisi pisang cavendish yang memiliki grade atau kualitas yang berbeda-beda.
Pertama untuk grade A atau kualitas terbaik disiapkan untuk ekspor. Sulsel ingin menjadi pengekspor pisang terbesar.
Bahkan Pemprov Sulsel telah menandatangani MoU bersama perusahaan asal Timur Tengah yakni PT Yas Exports International.
Kedua, untuk pisang cavendish yang tidak dapat diekspor nantinya akan diolah. Bahtiar sendiri telah menyiapkan festival pisang Nusantara.
Melalui festival pisang ini, akan dipertemukan para petani dengan pelaku usaha olahan pisang.
Bukan hanya buahnya, Bahtiar menyebut serat pohon pisang juga bisa dimanfaatkan dengan diolah menjadi pembalut.
“Pelepahnya jadi pembalut wanita yang paling higienis. Softex, pembalut wanita. Batangnya jadi kain,” ungkap Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini.
Dia menginstruksikan kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Sulawesi Selatan untuk melakukan pembinaan.
“Maka kadis pertanian, Pak Imran luar biasa pak Imran ini, saya tugaskan Minggu depan jadi pembina. Lihat itu bagaimana cara pohon pisang itu jadi kain,” tandasnya. (selfi/fajar)