Wakil Presiden Direktur PT Vale, Adriansyah Chaniago, menyampaikan, konsep berkelanjutan dipegang PT Vale dalam mengukur nilai kesuksesan sebuah perusahaan. Menggunakan tiga kriteria, yaitu People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi).
Sebagai komitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati, PT Vale tidak hanya melakukan rehabilitasi lahan yang telah ditambang. Saat ini, capaian reklamasi telah mencapai lebih dari 250 persen dari lahan yang dibuka. Rehabilitasi juga dilakukan di luar lahan konsesi.
Sedangkan, Enviromental dan Reclamation General Manager PT Vale Indonesia, Muhammad Firdaus Muttaqi, menjelaskan, fasilitas nursery ini dapat menghasilkan bibit hingga 750 ribu. Hingga tahun ini sudah sampai 4,6 juta pohon yang ditanam. Selain itu, juga ada kewajiban di luar wilayah konsensi sampai 16 juta pohon.
Bibit yang ada disini diadaptasikan agar dapat bertahan di lingkungan saat ditanam. "Kalau dia di sini tahan dengan matahari, kurang air. Maka bisa kita yakinkan di lapangan akan hidup, tinggal diberikan pupuk," ungkapnya.
Terkait dengan permintaan gubernur terkait lahan bekas tambang untuk ditanami sukun, ia mengaku dapat dilakukan.
"Untuk sukun sangat bisa sekali, dari PT Vale sendiri punya program untuk dikembangkan untuk MPTS (Multipurpose Tree Species), beberapa sudah kami tanam. Jadi nanti kita coba kembangkan bersama community, kita kerjasama dengan eksternal untuk mengembangkan buah. Masukan Pak Gubernur untuk penanaman buah sukun itu bisa kami dilakukan," terangnya. (selfi/fajar)