" Jika dalam setahun setiap penduduk Tiongkok makan Nenas 1 buah saja, maka akan terbuka pasar Nenas sebanyak 1,4 miliar buah Nenas dalam setahun, " katanya.
Ia pun melanjutkan, bahwa potensi pasar itu harus dumanfaatkan. Tentu saja dengan mekanisasi pertanaman dan perluasan lahan sehingga ada jaminan suplay kepada Pengusaha di Tiongkok.
"Untuk mendukung mekanisasi pertanaman dan perluasan lahan ini, Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan menyiapkan bantuan permodalan berupa Kredit Usaha Rakyak (KUR) agar petani kita tidak terkendala dari segi permodalan, " jelasnya.
"Jadi tidak ada alasan bagi Petani untuk tidak bisa berusaha, karena selain membuka potensi pasar, Pemprop juga membantu permodalan dengan Skema KUR yang tentu saja bunganya kecil, " Tegasnya.
Sementara, Bupati Wajo, Amran Mahmud mengapresiasi langkah Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan ini dalam mengembangkan sejumlah komoditas di kabupaten Wajo ini.
Dia menyebutkan dalam kunjungan sebelumnya ke daerah ini, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan melakukan penanaman cabe dan nenas di kawasan Pondok Pesantren As'adiyah di Macanang dan Desa Lowa. Bahlhkan di Desa Lowa telah dua kali melakukan penanaman dan panen cabe.
"Tentu perhatian besar Bapak Penjabat Gubernur ini harus kita apresiasi dan betul-betul dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan Petani kita, "ucapnya.
Terkait upaya mengembalikan kejayaan Desa Palippu sebagai Penghasil nenas terbesar, Politisi PAN ini mendorong agar Pemerintah Desa dan Masyarakat Palippu memanfaatkan peluang yang ditawarkan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan tersebut.