BULD DPD RI Gelar Dialog Komunikasi dengan Pakar untuk Pemantauan Ketahanan Pangan di Sulsel

  • Bagikan

Sementara Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin dipilih sebab langsung bersentuhan dengan apa yang menjadi materi pembahasan pemantauan evaluasi tentang ketahanan pangan.

Pj Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mengatakan Sulsel masuk skor terbaik dalam pengendalian ketahanan pangan, sebab selama ini dilakukan penyediaan beni.

Lalu ada penguatan infrastruktur seperti pengairan dengan membangun bendungan untuk pemenuhan air. Begitu juga penataan kelembagaan petani.

“Kalau segi keterjangkauaj pangan, Sylsel selama ini berupaya melakukan stabilitasi pasokan dengan gerakan pangan murah yang bekerjasama dengan Bulog,” ucapnya.

Pakar dan Guru besar Fakultas Pertanian Unhas, Prof Ambo Ala mengatakan ada dua sudut pandang untuk ketahanan pangan. Misalnya dari kebijakan jika ketersediaan menjadi prioritas.

Maka kata Prof Ambo Ala, mesti meningkatkan produktivitas, batasi ekspor dan tingkatkan impor lalu lakukan perluasan area serta mengurangi kehilangan.

“Beda halnya kalau akses yang menjadi prioritas, maka harus memperkuat perdagangan bebas, perbaiki logistik, kendalikan harga, memberikan bantuan makanan serta menyediakan kupon, kartu dan lainnya,” ucapnya.(*)

  • Bagikan