Terpisah, Faisal Suma, Ketua Perkumpulan Petani SRI Organik Morowali (Pepsoli) Bungku Timur pun mengakui program pertanian organik ini sangat membantu petani, karena dapat menekan biaya produksi.
“Sebelum menerapkan metode pertanian organik, kami mengeluarkan biaya produksi yang besar. Namun ketika beralih ke pertanian organik, biaya produksi yang kami keluarkan tidak sebesar sebelumnya. Untuk itu, mewakili para petani organik, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Vale atas Program PSRLB ini,” ungkap Faisal.
Sub Judul # Jalankan Program TPS 3R
Selain pertanian yang merupakan salah satu pekerjaan terbanyak di Kabupaten Morowali, PT Vale juga mengalokasikan program sosial dalam bentuk aksi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Sampah. Manajemen sampah yang dilaksanakan tim IGP Morowali dilengkapi dengan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R. Melalui program unggulan TPS 3R ini, IGP Morowali berupaya menginisiasi penerapan ekonomi sirkular, yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan.
TPS 3R merupakan upaya untuk menangani masalah timbunan sampah, yang juga menjadi tantangan terbesar di Kabupaten Morowali. “Kami telah memulai pilot project TPS 3R di desa Onepute Jaya. Berdasarkan sirkulasi 12 hari kerja di lokasi yang bermukim 620 kepala keluarga, kami berhasil memilah 3,3 ton sampah organik, 792 kilogram sampah anorganik, dan 1,1 ton sampah residu. Dari 3,3 ton sampah organik tadi, setengahnya kami dapat berikan nilai tambah karena diolah kembali menjadi kompos, pupuk kompos tersebut saat ini telah termanfaatkan sebagai pupuk di area taman perusahaan dan lahan pertanian desa ” terang Wafir.