FAJAR.CO.ID, GOWA — Unversitas Hasanuddin (Unhas) menggelar grand launching Maker Innovation Space (MIS) di Fakultas Teknik Unhas, Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin, (22/4/2024).
Acara peluncuran ini mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah, menyoroti komitmen untuk mempromosikan keunggulan dalam pendidikan tinggi STEM di Indonesia, memelihara ekosistem inovasi dan mendorong pertukaran lintas budaya.
Mahasiswa, dosen, dan pakar diundang untuk bergabung dalam membentuk masa depan teknologi dan kewirausahaan.
Kegiatan ini dihadiri berbagai perwakilan kampus seperti UNM hingga UMI. Hadir pula Wakil Rektor IV Unhas.
Maker Innovation Space ini didanai oleh United States Agency for International Development (USAID) dalam kemitraan dengan Arizona State University (ASU) melalui Higher Education Partnership Initiative (HEPI).
Ada tiga perguruan tinggi yang diresmikan di Indonesia yakni pada tanggal 22 April 2024 di Unhas; 25 April 2024 di ITB; dan 2 Mei 2024 di BINUS.
Peresmian ini menandai momen penting dalam kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dan Amerika, yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya inovasi dan kewirausahaan.
Inisiatif ini sejalan dengan ambisi Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan program guna membantu siswa siap kerja sebelum lulus.
Dekan Fakultas Teknik Unhas, Prof Dr. Eng. Ir. Muhammad Isran Ramli menyatakan, teknologi Maker Innovation Space ini untuk bisa mewujudkan ide-ide mahasiswa.
“Misalnya mereka ingin membangun suatu model jembatan. Mereka butuh miniaturnya, mereka harus memotong besinya, memotong kayu. Disini alat-alat pemotongnya semua disiapkan. Kemudian mereka harus melakukan simulasi tiga dimensinya, di komputer juga disiapkan, dan sebagainya,” kata Isran Ramli.