Fajar.co.id, Makassar -- Bagi sebagian orang, menjadi dosen sekaligus aktivis perempuan yang berstatus ibu rumah tangga akan menyita waktu dan membuat sangat sibuk. Namun, tidak demikian bagi perempuan bernama lengkap Eka Damayanti, S.Psi, M.A.
Dosen UIN Alauddin Makassar ini merasa normal saja menjalani hal itu. "Keseharian saya sebagaimana PNS pada umumnya. Datang ke kampus setengah 8 pagi sampai jam 4 sore seperti itu, setiap hari Senin hingga Jumat," katanya, Minggu (28/4/2024).
Selanjutnya, sekalipun ada aktivitas di luar, Ketua Prodi Pendidikan Anak Usia Dini tersebut melakukannya setelah menyelesaikan tugas di kampus.
Tugas dosen bukan sekadar mengajar, tetapi juga melaksanakan Tri Darma perguruan tinggi, seperti penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Ketika di sela hari kerja atau Senin - Jumat ada permintaan membawakan materi sebagai narasumber harus keluar kampus, maka dia pun keluar kampus. "Meskipun kalau tidak ada kegiatan saya standby saja di kampus sebagai ketua prodi," katanya.
Aktivitas harian sebagai pengajar dan aktivis perempuan bagi ibu dari 2 anak ini membuat mobilitasnya sangat tinggi. Ada beberapa pertemuan dilakukan secara online dan offline. Itu jadi solusi ketika ada urusan di luar yang bersamaan.
Begitu juga dengan penelitian, maka tetap jalan juga kegiatan mengajarnya meskipun ada aktivitas atau kegiatan di luar.
Pada hari kerja seharian sibuk, membuat istri dari Darwis ini harus pintar memanfaatkan waktu libur pada Sabtu dan Minggu.
"Libur di kampus, full digunakan untuk keluarga. Tetapi kalau ada kegiatan organisasi, dialokasikan di hari libur. Kadang Sabtu-Minggu pun full melaksanakan aktivitas sebagai aktivis perempuan di situ," ujar perempuan yang lahir pada 9 April 1983 ini.