Fenomena Ikan Mati Dikeluhkan Nelayan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAROS - Fenomena kematian massal pada ikan terjadi di muara Sungai, Desa Marannu Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.

Salah seorang nelayan, Rudi mengatakan kondisi ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu.

"Jadi waktu saya mau keluar ke laut air memang agak coklat. Ada saya lihat ikan mati dan sudah mengapung. Ada juga yang kayak oleng-oleng ikannya," katanya.

Akibatnya kata dia, sudah tiga hari ia tidak keluar melaut. "Karena biar keluar tidak ada juga hasilnya, tidak ada yang masuk dijaring," akunya.

Kalaupun ia memaksakan untuk keluar melaut, Rudi mengaku hanya rugi biaya operasional.

"Rugi bensin dan rugi perongkosan mendingan tinggal di rumah," sebutnya.

Diakuinya kejadian ini tentunya akan berpengaruh dengan harga ikan di pasaran.

"Warga di sini itu tidak ada yang berani beli ikan karena takut keracunan," katanya.

Setiap harinya jika ia pergi melaut bisa mendapat Rp200-300 ribu.

"Tapi selama tiga hari ini tidak ada penghasilan, bahkan merugi. Sekarang yah jadi pengangguran," ungkapnya.

Tak hanya di Desa Marannu, fenomena ini juga terjadi di Dusun Binanga Sangkara, Desa Ampekale , Kecamatan Bontoa.

Air di sungai tersebut juga sudah berubah warna menjadi kecoklatan.

Seorang nelayan, Samsuddin mengatakan kalau sudah satu bulan ikan di sungai tersebut mati.

Ikan yang mati tidak hanya berada dipinggiran, bahkan ditengah laut juga banyak yang mati.

"Sudah sekitar satu bulan ini, banyak sekali ikan yang mati," akunya.

Para nelayan pun mengalami kerugian hinggan jutaan, sebab mereka tidak turun melaut.

  • Bagikan