Sementara itu, Ketua Permabudhi Provinsi Sulsel, Dr. Ir. Yongris Lao menjelaskan, satu konser yang isinya kontemplasi dan doa untuk perdamaian dunia. Pihaknya, ingin makna Waisak itu bisa dimplementasikan dalam bentuk kegiatan yang bisa mengugah semangat perdamaian.
Menurut dia, kegiatan ini adalah salah satu dari lima kegiatan yang dibuat Permabudhi. Khusus kali ini dibuat dalam bentuk seni agar generasi Z dan generasi X betul-betul memahami pesan-pesan perdamaian tersebut.
"Karena kita tahu pemuda-pemuda inilah yang sebenarnya kita harapkan untuk menciptakan dunia lebih damai melalui kreativitasnya," harapnya.
Diketahui, hadir dalam acara tersebut, Ketua Permabudhi Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Yongris Lao, Charmain Stie Ciputra, Dr. Ir. Tony Antovio, Kakanwil Kemenag Sulawesi Selatan, H. Muhammad Tonang dan seluruh tamu undangan serta umat Budha. (selfi/fajar)