Oleh: R. Nurhayati
(Dosen Tetap Prodi PAI UIAD)
Hari Media Sosial Indonesia diperingati setiap tanggal 10 Juni. Peringatan ini menjadi momentum untuk memperbarui mentalitas kita dalam menggunakan media sosial dan meninjau kembali bagaimana kita berinteraksi di ruang digital.
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan media sosial telah meningkat secara signifikan, terutama sejak pandemi COVID-19. TikTok misalnya, telah menjadi teman setia bagi masyarakat Indonesia, dengan kecepatan penyebaran informasi yang sangat tinggi dan cara penyampaian yang menggabungkan audio, visual, dan video.
Hal hal yang mesti kita lakukan dalam media sosial yang sehat dan etis di antaranya:
- Berbagi Informasi yang Benar dan Terpercaya: Pastikan informasi yang kita bagikan adalah akurat dan diverifikasi sebelum membagikannya. Memviralkan berita palsu atau tidak terverifikasi dapat menyebabkan kebingungan dan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.
- Hormati Privasi dan Batasan Individu: Menghormati privasi orang lain saat berada di media sosial. Jangan membagikan informasi pribadi atau foto seseorang tanpa izin mereka. Selain itu, menghargai pendapat dan pandangan orang lain adalah bagian penting dari etika bersosial media.
- Hindari Pelecehan, Pornoaksi, pornografi dan Cyberbullying: Media sosial bukan tempat untuk melakukan pelecehan, hinaan, atau intimidasi terhadap orang lain. Jangan menjadikan sosial media sebagai ajang maksiat. Selain itu, hargai perbedaan pendapat dan jangan memaksa orang lain untuk mengikuti pandangan kita. Jika Anda tidak setuju dengan suatu hal, ajaklah mereka untuk diskusi yang konstruktif, agar saling memahami perbedaan pendapat serta akan lebih saling menghargai satu sama lain.
- Berkontribusi secara Positif: Sosial media dapat menjadi platform untuk berbagi pengetahuan, inspirasi, dan dukungan. Dengan berkontribusi secara positif, Anda dapat membantu membangun komunitas yang sehat dan mendukung. Bagikan ide-ide konstruktif, inspirasi, atau bantu orang lain ketika mereka membutuhkan.
- Pilih Kata-Kata dengan Bijak: Penggunaan kata-kata yang kasar, ofensif, atau merendahkan tidak hanya tidak etis, tetapi juga dapat menyakiti perasaan orang lain. Pilih kata-kata dengan bijak dan gunakan bahasa yang menghormati orang lain.
- Jaga Waktu dan Batasan Penggunaan: Penggunaan yang berlebihan atau tidak terkendali dari media sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan kita. Tetapkan batasan untuk diri sendiri dan alokasikan waktu untuk hal-hal lain di luar media sosial.
- Bijak dalam Mengelola Konflik: Konflik dapat terjadi di media sosial, dan penting untuk menanggapi dengan bijak. Hindari konfrontasi yang tidak perlu dan prioritaskan resolusi yang membangun.
- Bersikap Empatis dan Peduli: Kesadaran terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain adalah aspek penting dari etika media sosial. Jika seseorang mengalami kesulitan atau kesedihan, tunjukkan empati, Simpati dan tawarkan dukungan agar anda menjadi solusi dari permasalahan orang lain.
Peringatan Hari Media Sosial ini juga menunjukkan bahwa media sosial memiliki sisi negatif yang perlu diantisipasi. Beberapa contoh dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab adalah penyebaran berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian, dan cyberbullying.
Selain itu, kecanduan media sosial juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan kurang tidur.
Untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan penyedia platform untuk mengembangkan aturan dan kebijakan yang mempromosikan lingkungan online yang aman dan sehat. Terutama, perlu diatur usia tertentu untuk mengakses media sosial, serta edukasi yang masif untuk masyarakat, terutama orang tua, agar mereka dapat memonitoring anaknya dalam menggunakan gadget dan menghindari kasus yang tidak diinginkan.