FAJAR.CO.ID,BANDUNG — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menjadi pembicara pada Kuliah Perdana Semester I TA 2024/2025 Mahasiswa Magister Arsitektur Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB). Berlangsung Jumat (20/9/2024).
Pada kesempatan itu, Danny Pomanto sharing berbagi informasi bagaimana komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam mendesain pembangunan berkelanjutan berbasis lokal.
Di hadapan Mahasiswa Magister Arsitektur SAPPK ITB, Danny menjelaskan tentang Makassar Low Carbon City. Ia mengeklaim seluruh kebijakannya menggunakan riset agar tepat sasaran.
Di awal materinya, Danny Pomanto berbicara tentang suhu bumi yang terus mengalami kenaikan. Kondisi tersebut terlihat saat tahun 1977 penduduk di bumi sudah mencapai 4,2 miliar.
Fenomena ini membuat terjadinya bencana populasi. Saat ini, kata Danny Pomanto penduduk di dunia sudah berjumlah 8 miliar lebih, dan suhu bumi naik hingga 1,4 derajat.
Akibat populasi yang berlebihan, maka kebutuhan pangan meningkat. Maka terjadi industrialisasi, eksploitasi sumber daya alam, hingga deforestasi atau penggundulan hutan.
"Akibat deforestasi ini, mulai terjadi pencemaran sehingga menyebabkan emisi karbon. Akibatnya naik suhu bumi, es mencair, volume air meningkat dan terjadi sea level rise (kenaikan permukaan air laut)," kata Danny Pomanto.
"Kalau kita mau bikin atau mendesain kota kita ini suistainable atau berkelanjutan dan resilien, maka perilaku harus diubah," tegas.
Ia mengatakan Pemkot Makassar melakukan berbagai upaya menekan emisi karbon. Mulai dari penggunaan solar panel di sekolah dan perkantoran, rencana pemanfaatan sampah sebagai sumber energi listrik, hingga beralih menggunakan transportasi berbasis EV (Electrical Vehicle).