FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib menerima audiensi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Diceritakan Ngajib, pada pertemuan itu ia mengenang saat-saat pertama kali tugas di kota Daeng. Tepatnya, pada 1998-1999 lalu.
"UMI dulu barometer Unjuk rasa yang anarkis, sampai sekarang sudah berubah," ujar Ngajib kepada fajar.co.id, Jumat (20/9/2024).
Ia mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan para Rektor dan menyampaikan bahwa Kampus UMI dan UNHAS harus dijadikan contoh.
"Apabila kedua kampus ini baik maka semua jadi baik," ucapnya.
Lebih lanjut, Ngajib menekankan bahwa kebiasaan mahasiswa UMI saat berunjuk rasa dengan menutup jalan dan bakar ban mesti dikurangi.
"Kalau bisa dihilangkan," tukasnya.
Ngajib tidak meragukan perihal pemahaman para mahasiswa tentang demokrasi. Ia pun yakin, mahasiswa bisa lebih tertib saat melakukan aksi unjuk rasa.
"Saya yakin adek-adek bisa berubah dan jangan selalu melakukan demonstrasi yang anarkis, seperti yang dilakukan kemarin ada manfaat atau tidak," timpalnya.
Ditegaskan mantan Kapolrestabes Palembang ini, dirinya akan mendukung aksi unjuk rasa para mahasiswa jika sesuatu dengan aturan Undang-undang.
"Aksi demontrasi sudah diatur dalam undang-undang dan apabila itu di ikuti saya juga mendukung, dan bagaimana merubah image teman-teman mahasiswa," imbuhnya.
Diberitakan Ngajib, penyebab adanya kekerasan yang kerap terjadi adalah ego dan pengendalian diri yang masih kurang.
