FAJAR.CO.ID, BARRU--Bupati Barru Ir.H.Suardi Saleh,M.Si,Ph.D(HC) hadiri Mappalili / Turun Sawah Tingkat Kecamatan Barru Musim Tanam 2024/2025 dan Musim Tanam 2025 pada Kamis (10/10/2024) pagi di Lokasi Sawah Adat Larumpia Lingkungan Mangempang Kelurahan Mangempang Kabupaten Barru.
Dalam sambutannya, Bupati Barru mengatakan, Mappalili merupakan tradisi leluhur kita yang dilaksanakan saat akan memulai musim tanam yang diawali dengan acara tudang sipulung.
Dikatakan, Mappalili dalam bahasa Bugis artinya Isaluwuri, maknanya dipagari dalam arti menjaga, memohon kepada Allah SWT supaya pertanaman kita aman dari gangguan hama, Gangguan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dan insya Allah hasilnya bagus dan berkah.
Lebih lanjut, diawali tudang sipulung untuk menghasilkan kesepakatan, karena bertani padi harus ada kebersamaan.Kesepakatan itu antara lain, kapan mulai turun sawah, kapan menabur benih, jenis varietas yang disepakati dalam satu hamparan, pemupukan berimbang, hama atau OPT apa yang perlu diantisipasi, sampai dengan kapan kita sepakat panen.
" Kami harap kesepakatan ini ditaati karena ini merupakan salah satu upaya kebersamaan dalam rangka meningkatkan produksi dan produktifitas kita, sehingga kesepakatan ini penting menjadi komitmen kita bersama", ungkapnya
Pada bagian ini, Bupati Barru menuturkan, salah satu upaya dalam meningkatan kesejahteraan petani, serta meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian yang dilakukan Pemerintah adalah dengan program luas tambah tanam.
Dijelaskan program ini adalah bagaimana lahan yang ada tidak bertambah luas tapi bertambah pertanamannya dari Indeks pertanaman 1 kali menjadi 2 kali, 2 kali menjadi 3 kali dan 4 kali.