“Selisih saat ini hanya sekitar 8 persen, kondisi ini mengingatkan pada Pilkada Takalar 2017, di mana Syamsari juga tertinggal 8 persen namun berhasil menang tipis di hasil akhir,” tambah Suwardi.
Faktor Kunci dan Potensi Kebangkitan
Pengamat politik dari Unismuh Makassar, Ridwan Pawallang, menilai pasangan Syamsari-Natsir masih memiliki peluang untuk mengejar ketertinggalan. Pengalaman keduanya di pemerintahan menjadi salah satu keunggulan. Syamsari adalah Bupati Takalar 2017-2022, sedangkan Natsir Ibrahim merupakan mantan Wakil Bupati Takalar sekaligus putra dari mantan bupati dua periode, Ibrahim Rewa.
“Pasangan ini membawa isu kedaerahan yang cukup kuat, mengklaim diri sebagai putra asli Takalar. Hal ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat,” jelas Ridwan.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Kepemimpinan Syamsari sebelumnya dinilai belum maksimal, namun hal ini sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang berdampak luas pada pemerintahan.
Pasangan Firdaus-Hengky dengan dukungan mayoritas parpol berada di posisi unggul, namun pengalaman dan strategi pasangan Syamsari-Natsir membuka peluang untuk mengejar ketertinggalan. Dengan kondisi saat ini, pertarungan di Pilkada Takalar 2024 diprediksi akan berlangsung ketat hingga tahap akhir.