"Geopolimer semen adalah semen yang dihasilkan tanpa perlu menggunakan proses pembakaran," kata Prof Subair kepada awak media, Sabtu 14 Desember 2024.
Prof Subair menjelaskan kegiatan workshop on low carbon materials and Energy Transition di Murdoch University, Perth, Western Australia melibatkan pihak akademisi dari Indonesia dan Murdoch Universitas, Pemerintah Australia, dan pihak industri seperti SUVO, Permacast, Kwinana Power Plant, Blue Phoenix Construction.
Workshop tersebut menghasilkan komitmen untuk secara bersama-sama mengembangkan riset dan implementasi material dan energi yang bebas karbon dan energi hijau berkelanjutan.
Pihak SUVO dan Huadi Group yang didukung akademisi dari Murdoch Uni dan UNM membangun komitmen untuk menginisiasi pengembangan material geopolymer ramah lingkungan, energi rendah, dan bebas dengan memanfaatkan produk fly ash dan nikel slag sebagai material yang memenuhi aspek circular economy.
"Dari workshop dan kunjungan industri tersebut, sangat diharapkan agar pihak pemerintah, industri, dan akademisi dapat duduk bersama untuk membangun komitmen dan pemahaman bersama untuk mewujudkan inisiatif material ramah lingkungan," ungkap Prof Subair.
Demikian juga transisi energi hijau yang berdampak luas pada peningkatan kualitas lingkungan, pemberdayaan masyarakat, nilai tambah secara ekonomi bahan-bahan yang tersedia dari produk industri.
"Salah satu faktor yang segera dapat dikerjakan adalah fasilitas produksi di Bantaeng yg dapat mengolah dan mengembangkan bahan sisa fly ash dan nikel slag menjadi geopolymer untuk aplikasi beton, panel, pelindung gelombang air, paving blok utk jalan raya dan bahan non-struktur lainnya untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor," pungkasnya.