FAJAR.CO.ID-- Shiba Inu muncul pada tahun 2020 dimana token meme ini dibuat berdasarkan tren meme dan fenomena internet yang sedang populer. Beberapa investor tertarik pada token meme ini karena unsur humor yang unik.
Pada tahun 2021, Shiba Inu berhasil meraih status sebagai aset crypto paling populer dengan lebih dari 43 juta tayangan, mengalahkan catatan tayangan Bitcoin. Selanjutnya, pada Oktober 2021, harga Shiba Inu sempat melonjak sepuluh kali lipat dari harga terendahnya di US$0.000000000082.
Berdasarkan data Coinmarketcap per 27 Oktober 2021, harga Shiba Inu mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$0.00008845. Dari pencapaian yang diraih dalam waktu singkat, Shiba Inu dijuluki Dogecoin Killer.
Namun, belakangan ini, harga Shiba Inu mengalami penurunan. Keruntuhan dua pemain besar di dunia crypto berdampak pada beberapa aset crypto lainnya, termasuk SHIB. Meskipun demikian, volume perdagangan token tetap sehat karena harganya yang terjangkau, komunitas dan dukungan dari Elon Musk juga masih sangat kuat.
Pengertian Shiba Inu
Shiba Inu (SHIB) adalah token berbasis Ethereum yang diilustrasikan dengan maskot anjing pemburu asal Jepang. Nama ini dipilih untuk mencerminkan cara Shiba Inu menghasilkan dana pengembalian.
Dalam ekosistem ShibaSwap, token ini dapat digunakan untuk menggali atau dig (menyediakan likuiditas), mengubur atau bury (stake token), serta mengambil atau fetch (menukarkan satu token dengan token lainnya).
Ekosistem Shiba Inu mencakup ShibaSwap, Inkubator Shiba Inu, dan Shiboshis. ShibaSwap adalah platform DeFi yang dirancang sebagai tempat untuk memperdagangkan aset crypto.