Dalam rapat ini disepakati Rangkaian Acara Gau Maraja Leang-Leang Maros 2025 antara lain sebagai berikut:
- Leang-Leang Art and Cultural Festival
- Pertunjukan Seni Kolosal dan Video Mapping
- Kirab Budaya dan Festival Flora & Fauna
- Festival Kuliner Tradisional
- Pameran Pusaka (bekerja sama dengan SPNI) dan Artefak Prasejarah
- Seni Instalasi dan Pertunjukan Rakyat
- Seminar Internasional: "Bio and Cultural Diversity of Leang-Leang Maros"
- Kajian Akademik dan Publikasi Ilmiah
- Deklarasi dan Rekomendasi UNESCO
- Kampanye Digital: "Leang-Leang Goes to World Heritage"
- Produksi Short Film dan Dokumentasi Edukatif
- Tour Off-Road Geo Park Maros-Pangkep
- Leang-Leang Award: Penghargaan bagi pelestari budaya dan peneliti sejarah
- Pertemuan Akbar Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (PERWIRA-LPMT)
Menurut Ketua Umum PERWIRA.LPMT yang juga Dirut BUMN PT Indah Karya (Persero), A. M. Sapri Pamulu, Ph.D., Festival ini akan berlangsung pada 3-5 Juli 2025 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sekaligus memeperingati Hari Jadi Kabupaten Maros. Kegiatan ini adalah kolaborasi antar lembaga yaitu Pemkab Maros, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XIX Sulseltra dan PERWIRA LPMT . Rangkaian kegiatan telah disusun di atas adalah untuk menggambarkan kekayaan budaya, sejarah, dan keindahan alam Maros. Kepala BPK XIX Sulseltra menekankan pentingnya
Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan agar acara tahunan ini dapat berlangsung lancar dan sukses. "Diharapkan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Kebudayaan RI, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kabupaten Maros, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX, PERWIRA-LPMT, Badan Pengelola UNESVO Global Geo Park Maros-Pangkep, serta Sekretariat Perkrisan Nasional Indonesia (SKNI), akan bekerja sama untuk mnendorong Pengakuan UNESCO untuk Leang-leang sebagai Warisan Dunia",
Anggota Komisi E DPRD Sulsel, A. M. Irfan AB, menegaskan bahwa Gau Maraja Leang-Leang Maros 2025 harus menjadi momentum besar dalam memperjuangkan Leang-Leang sebagai Warisan Dunia UNESCO.
"Kita harus menjadikan ini sebagai momentum untuk memperjuangkan Leang-Leang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Ini bukan hanya kebanggaan Maros, tapi juga kebanggaan Indonesia," ujarnya.