FAJAR.CO.ID, MAROS — Kerugian pasca banjir di Kabupaten Maros diperkirakan mencapai puluhan miliar.
Namun prediksi ini belum termasuk kerugian yang dialami oleh warga yang terdampak langsung dengan bencana banjir yang terjadi sejak Rabu, 12 Februari.
Apalagi kawasan kuliner Pantai Tak Berombak (PTB) yang merupakan tempat perputaran ekonomi bagi warga Maros pun ikut terendam.
Sehingga pastinya pedagang yang telah bersiap berjualan setiap sorenya harus menutup jualannya.
Bahkan banjir kali ini merupakan yang terparah jika dibandingkan dengan bencana banjir yang terjadi pada 2019 lalu.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam, mengatakan kerugian akibat banjir ini sangat besar, terutama pada sektor infrastruktur dan pertanian.
"Kerugiannya hampir puluhan miliar, baik itu untuk infrastruktur maupun sawah yang terendam," ungkapbya saat ditemui Kamis, 13 Februari.
Dia mengatakan sekitar 3.400 hektare sawah terendam banjir di Maros.
"Untuk kondisi sawah yang paling parah itu di Kecamatan Maros Baru, karena sawahnya baru ditanami padi. Sedangkan di Kecamatan Bantimurung dan Simbang, sawahnya sudah berumur sebulan jadi sudah tahan air," jelasnya.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur jalan juga kata dia, terjadi usai banjir. Seperti di Jalan Nasrun Amrullah, yang aspalnya terangkat akibat dihantam banjir.
Pihaknya telah menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk turun langsung ke lapangan untuk melakukan peninjauan.
"Jalan tersebut rusak parah, dan kami akan segera membenahinya. Kami berharap perbaikan ini dapat dimasukkan dalam APBD Perubahan," jelasnya.