Untuk diketahui, gharimin adalah mereka yang berutang dan mengalami kesulitan dalam membayar utangnya karena alasan yang sah menurut islam. Mereka berhak menerima zakat agar dapat terbebas dari beban utang dan bisa kembali hidup dengan lebih baik.
Adapun sistem seleksi bantuan untuk gharimin ialah dimulai dari di LAZ Hadji Kalla bersurat ke beberapa kampus di Sulsel dan mengonfirmasi apakah ada mahasiswa yang terkendala kembali berkuliah karena tidak bisa membayar biaya kuliah. Mereka yang terpilih akan mengikuti proses seleksi selanjutnya, seperti pengecekan latar belakang mahasiswa dan keluarga yang bersangkutan serta sebab berutang, kelengkapan dokumen persyaratan akademik, dan rekomendasi dari pihak kampus.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan dari Universitas Islam Ahmad Dahlan, Muwafiqurrahman, mengungkapkan betapa pentingnya bantuan ini bagi kelangsungan pendidikannya. "Saya sangat bersyukur mendapat bantuan ini. Sempat terpikir untuk berhenti kuliah karena orang tua kesulitan membiayai. Terima kasih kepada LAZ Hadji Kalla yang sudah membantu dan memberikan harapan baru untuk tetap bisa meraih mimpi saya," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Nuraeni, mahasiswa Universitas Sipatokkong Mambo. "Bantuan ini sangat berarti bagi saya dan keluarga. Dengan adanya program ini, saya bisa melanjutkan kuliah tanpa harus membebani orang tua yang penghasilannya tidak menentu. Terima kasih atas kepedulian dan kebaikan LAZ Hadji Kalla," ujarnya penuh haru.
Bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa yang masuk kategori asnaf gharimin ini merupakan salah satu dari inisiatif kegiatan baru dari LAZ Hadji Kalla dalam program Beasiswa Kalla. Tujuannya ialah untuk mencegah dan mengurangi angka putus kuliah dengan mengoptimalkan penyaluran asnaf penerima manfaat dari dana zakat yang terkumpul.