Koordinasi dengan aparat penegak hukum juga ditekankan. Sinergi dengan TNI, Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan diperlukan, terutama dalam menangani tahanan yang masa hukumannya berakhir saat libur Lebaran.
"Jangan sampai ada warga binaan yang masa penahanannya sudah habis, tetapi belum ada perpanjangan dan baru diproses setelah libur Lebaran. Ini bisa memicu gangguan keamanan dan ketertiban," tukasnya.
Di tengah keterbatasan anggaran, Rudy meminta pihak Lapas dan Rutan mensosialisasikan penyesuaian pemberian makanan (extra voeding) selama Ramadan agar tidak menimbulkan gejolak.
"Jelaskan kepada warga binaan mengenai penyesuaian anggaran. Jika tahun lalu ada kolak dengan rasa lebih enak, mungkin sekarang sedikit berbeda. Transparansi akan membantu menjaga situasi tetap kondusif," katanya.
Ia pun menyarankan revisi anggaran agar layanan ekstra makanan tetap maksimal.
"Sebagai langkah antisipatif, mungkin bisa berkoordinasi dengan penyedia bahan makanan," kuncinya.
(Muhsin/fajar)