“Kami membahas bagaimana program residensi dikembangkan di MIWF bekerja sama dengan British Council, bagaimana mempersiapkan pameran puisi Sapardi Djoko Damono pada MIWF 2017, bagaimana seluk beluk produksi musikalisasi puisi di Indonesia dengan melihat perjalanan AriReda dan tantangan menerbitkan buku di masa pandemi. Selanjutnya setiap bulan kami merancang pertemuan bulanan selama 11 bulan ke depan menuju MIWF Edisi ke-10 tahun depan,” jelas Lily.
Kegiatan ini pun bersifat gratis, sehingga cukup meluangkan waktu, pastikan teman-teman memiliki jaringan internet yang baik dan senyum manis untuk menyemangati para relawan MIWF Memory Project. Agar tidak ketinggalan informasi ikuti kami di Instagram dan Twitter @makassarwriters dan @rumata_artspace. (rls/fajar)