FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Adanya pandemi Covid-19 membuat integrasi ekonomi dan keuangan digital semakin diperlukan, dimana transaksi digital memiliki peran penting.
Pasalnya, Covid-19 menyebabkan adanya perantara terhadap interaksi antar manusia, yaitu berkurangnya intensitas pertemuan fisik.
Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Bambang Kusmiarso mengatakan, digitalisasi pembayaran yang bersifat contactless menjadi salah satu unsur penting dalam mendukung meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.
Diketahui, WHO pun menyarankan penggunaan contactless payments untuk mengurangi risiko transmisi virus.
Untuk itu, Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran merespon kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi dengan mengupayakan implementasi QRIS. Di tengah pandemi Covid-19.
"Implementasi QRIS diutamakan di sektor perdagangan ritel seperti pasar, toko barang kebutuhan pokok, rumah makan, sektor sosial keagamaan seperti donasi, sumbangan, infaq, zakat, tempat ibadah dan sektor kesehatan seperti di rumah sakit dan apotik," ucap Bambang Kusmiarso.
Namun, kata dia, dengan kembalinya aktivitas masyarakat, kebutuhan QRIS di sektor transportasi menjadi sangat penting.
Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan mengupayakan QRIS untuk diimplementasikan pada transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di Kota Makassar yaitu, angkutan kota yang kerap disebut pete pete.
Pembayaran menggunakan QRIS di angkutan kota Makassar merupakan yang pertama di Indonesia.