FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) mengakibatkan banyak negara berada dalam situasi krisis yang luar biasa. Selain karena sifat pandemi yang tidak terduga, krisis ini juga diakibatkan penyebarannya yang sangat cepat meluas melintasi batas-batas wilayah dan negara.
Hal tersebut yang mendorong Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Fajar (Unifa) menggelar sharing session bersama Managing Director Indo-Australia Institute of Governmance and Deliberative Transformation University of Canberra, Kamis (23/7/2020).
Dalam kegiatan ini menghadirkan dua pembicara yakni Dr. Muliyadi Hamid SE.,M.Si selaku Rektor Unifa, dan Harun Harun, PhD, MAcc, CPA,CA sebagai Managing Director Indo-Australia Institute of Governmance and Deliberative Transformation University of Canberra. Masing-masing dari pemateri membawakan materi sehubungan dengan strategi dan komunikasi penanganan Covid di masing-masing negara.
"Sangat disayangkan memang karena penanganan Covid-19 di Indonesia tidak ditangani secara maksimal. Dengan melihat bahwa pengumuman mengenai perkembangan penyebaran virus dilakukan dengan pendekatan kebencanaan dan juga keterlibatan berbagai pihak yang tidak punya latar belakang kesehatan berkomentar sehingga menimbulkan distrust atau ketidakpercayaan masyarakat," jelas Muliyadi dalam pemaparan materinya mengenai kajian atas strategi dan komunikasi pemerintah dalam penangan Covid-19 di Indonesia.
Lebih lanjut, Muliyadi mengungkapkan bahwa ada berbagai tantangan
komunikasi yang akan dihadapi oleh Pemerintah Indonesia. Mulai dari perlunya mensinkronkan regulasi antar daerah agar diharapkan tidak ada ketimpangan peraturan di Indonesia dengan tetap mengingat faktor geografis, demografis, sosial budaya, ekonomi, dan politik. Dan masyarakat juga perlu memilah berita yang valid sehingga menghindari hoaks.