FAJAR.CO.ID, SULSEL - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham RI Sulawesi Selatan, Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar beserta rombongan, meninjau lokasi bordir (tempat jahit) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Makassar, Senin 17 Agustus 2020.
Gubernur sempat berbincang dengan salah satu pengrajin baju hasmat di Lapas Kelas I Makassar, dalam perbincangan tersebut Gubernur bertanya. "Sudah berapa lama berlangsung aktifivitas (menjahit) di sini?," tanya Gubernur Sulsel.
"Baru satu bulan pak, ini juga baru belajar pak," jawab Agus Sucipto kepada Gubernur Nurdin Abdullah dan Kakanwil Kemenkumham Sulsel.
Gubernur kembali melontarkan pertanyaan. "Sudah berapa jumlah (baju hasmat) yang sudah dijahit," lanjut Nurdin Abdullah penasaran.
"Satu hari paling tiga baju persatu penjahit, kalau jumlah keseluruhan baru 700 baju pak," timpal Agus.
Usai meninjau tempat jahit tersebut, Gubernur Sulsel mengaku, baru mengetahui bahwa di Lapas Kelas I Makassar memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) di dalamnya termasuk baju hasmat.
"Kita beberapa kali selama menghadapi kondisi pandemi ini hampir rata-rata kita kelabakan mencari APD, ternyata lapas bisa produksi. Saya kira kalau ini kita berikan lagi (Support) untuk pengadaan masker dan sebagainya dan bukan hanya itu hanyak kerajinan lain, termasuk saya dulu beli roti di sini banyak, di sini juga produksi roti," terang mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.