FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Universitas Negeri Makassar (UNM), Dr Kembong Daeng M.Hum berhasil menerbitkan mahakarya terpanjang di dunia, berupa karya sastra kelong, yang berjudul "Kelong Pannyaleori”. Buku yang baru saja dilaunching dan dibedah di Hotel Mercure itu mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Buku tersebut berisi sebanyak 3300 judul dan setiap judul terdiri dari lima bait. Atas kebanggaannya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nasional Sulsel berinisiatif menyelenggarakan seminar yang dibalut dengan launching dan bedah buku.
Dr Kembong Daeng yang ditemui usai memaparkan isi bukunya, mengaku sangat bangga atas karyanya yang bisa diterima baik oleh masyarakat, terutama dari kalangan akademisi. Apalagi, buku tersebut diisi sambutan langsung oleh Rektor UNM, Prof Dr Husain Syam, M.TP.
"Kurangnya karya sastra yang berbahasa Makassar sangat dirasakan oleh dosen, mahasiswa, guru bahasa Makassar, maupun masyarakat umum yang berminat terhadap sastra Makassar. Itulah yang menjadi motivasi saya," ungkapnya.
Dosen yang kini menjabat Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah itu menjelaskan Kelong ini sarat dengan nilai pendidikan karakter dan layak dibaca oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja, maupun orang tua.
Kata "pannyaleori" atau “penghibur’ dimaksudkan agar orang yang menyimak atau membaca isi buku tersebut dapat memperoleh manfaat estetis, etika, dan budaya.
"Kata pannyaleori “penghibur’ dimaksudkan agar orang yang menyimak atau membaca isi buku tersebut dapat memperoleh manfaat estetis, etika, dan budaya. Semoga karya ini menjadi bahan literasi bagi masayakat," tuturnya.