FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Kinerja Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Wajo, Nasfari perlu dievaluasi. Dewan menganggap belum ada kontribusi dalam menekan populasi ikan sapu-sapu.
Nasfari sendiri menjabat sebagai kepala Diskan Wajo pada tahun 2016. Namun sampai sekarang belum mampu memecahkan masalah yang dihasilkan ikan sapu-sapu.
Karena tidak berinovasi. Anggota Komisi II DPRD Wajo Herman Arif mengaku, perkembangan ikan sapu-sapu di Danau Tempe kini menjadi pesat. Kondisi tersebut berdampak kepada para nelayan.
"Ikan sapu-sapu menjadi masalah utama bagi nelayan. Sekarang hanya dianggap hama, dibuang," ujarnya kemarin.
Merujuk dari itu, Legislator di Fraksi Gerindra ini mendorong agar Bupati Wajo Amran Mahmud mengevaluasi kinerja Nasfari. Dinilai tidak mampu mengatasi keberadaan ikan sapu-sapu.
"Sudah tiga tahun lebih kepala Diskan tidak bisa berkontribusi maksimal. Inilah salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus dievaluasi," sarannya.
Kondisi tersebut juga diakui Amran Mahmud pada kegiatan ramah tamah dies natalis Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ke-64 di Rujab Bupati Wajo, Jumat, 23 Oktober kemarin.
"Keberadaan ikan sapu-sapu, sekarang menjadi momok bagi nelayan di Danau Tempe," akuinya.
Padahal Amran menilai pesatnya populasi ikan sapu-sapu merupakan sebuah potensi. Olehnya itu, civitas akademika Unhas diharapkan bisa mengembangkan itu melalui riset agar bernilai jual. (ADV Humas dan Protokol DPRD Wajo)