FAJAR.CO.ID, SUNGGUMINASA -- Jalan poros Malino, Kabupaten Gowa, amblas akibat curah hujan tinggi. Pengalihan arus lalu lintas terpaksa dilakukan.
Jalan Poros Bujjulu, Kelurahan Bontoparang menuju Alur C Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe yang amblas sebenarnya masih dapat dilalui kendaran. Hanya saja, aparat kepolisian tak ingin mengambil risiko.
Personel Kepolisian Polsek Parangloe bersama Koramil setempat, mengalihkan kendaraan dari arah Malino untuk melintas ke Jalan Bontosunggu tembus di Bilayya, Kecamatan Pattallassang. Sementara pengendara dari arah waduk Bili-bili menuju Malino, harus memutar balik melalui Pattallassang menembus Bilayya ke Alur C menuju Malino.
Kapolsek Parangloe, Iptu Kasmawati mengatakan, kedalaman jalan yang amblas diperkirakan sekitar 50 cm dengan panjang sekitar 100 meter. "Akses jalan masih bisa dilalui, baik sepeda motor maupun mobil. Tetapi kami mengimbau agar jalan dihindari untuk sementara waktu.
Melalui jalan amblas itu berbahaya, apalagi tidak ada lampu penerangan jalan," jelas Kasmawati. Jalan amblas tersebut terjadi pada Sabtu malam, 19 Desember.
Tanah Longsor
Selain jalanan amblas, bencana tanah longsor juga terjadi di Lemo-lemo, Kelurahan Pattapang Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Gudang sayur milik warga tertimbun.
Kapolsek Tinggimoncong, Iptu Hasan Fadhly mengatakan, gudang sayur milik Yunus tertimbun tanah longsor. Meski begitu, sebagian sayuran jenis kentang, wortel, dan tomat masih bisa diselamatkan.
"Syukur tidak ada korban jiwa. Kami bersama pemerintah setempat dan masyarakat masih membersihkan puing-puing gudang sayur akibat tanah longsor. Kerugiannya sekitar Rp50 juta," kata Hasan.