Yunita tersenyum. Ia bercerita memiliki sepatu ini awal 2021. Pasalnya ia baru tertarik ketika salah satu selebgram Awkarine memakainya saat mengendarai vespa.
Ketika dipakai dan tershoot pas bwrubah warna, hal ini menarik perhatian netizen dan berlomba mencari sepatu sejenisnya.
"Memang sepatunya dikeluarkan tahun 2019, tetapi kurang hit atau kurang terekspos. Nah pas Awkarin pakai di akhir 2020, barulah sepatu ini sekarang hit dan dicari memasuki 2021,"ucap perempuan kelahiran 22 Juni 1994 itu.
Tak hanya Yunita. Perawat di puskesmas UjungPandang Baru, Safitrie juga memiliki satu pasang UV-activated sneakers. Namun ia lebih senang dengan ukuran 3/4. Ia kadang lebih senang memakainya ketika akan bepergian.
"Kalau dipakai jadi perhatian, karena biasa tiba-tiba tanpa disadari berubah warna dan ini kadang kita tidak lihat tapi orang lain lihat,"tuturnya.
Kata Fie sapaannya-- untuk perubahan warnanya hanya hitungan detik. Satu warna itu jika matahari atau pencahayaan cukup bagus, maka hanya butuh waktu kurang lebih 1 menit atau sekitar 60 detik.
Fie mulai memiliki sepatu ini awal akhir tahun 2020. Ia beli di online shop. Ia beruntung karena kala itu dapat diskon, maka tanpa fikir panjang ia beli.
"Sekarang kayaknya harganya naik lagi karena yang cari juga makin banyak,"Ucapnya.
Koleksi sepatu ini, dibuat dengan teknologi bahan khusus yang mampu berganti warna ketika terpapar sinar ultraviolet (UV) dan sinar matahari.
Sepatu tersebut memberikan tampilan pelangi ketika tersinari cukup cahaya. Yang membuat daya tarik. Pabrikan aslinya berasal dari China berkolaborasi dengan Converse.