Gaya kepemimpinannya, di bidang sipil mencerminkan seorang leader dan manajer sekaligus. Ia tipe pejabat yang rendah hati, dan pekerja keras. Visi dan misi yang dicanangkannya dalam Departemen Perindusrian, menghidupkan dan membangun industri yang mendukung sektor pertanian.
Jusuf cenderung mengandalkan kewibawaan dan kejujurannya untuk menggerakkan roda birokrasi di Departemen Perindustrian. Karena itu tidak ada yang berani menyeleweng dari contoh yang diberikan Jusuf.
Lebih dari itu, Jusuf menolak segala pemberian dalam bentuk apapun, termasuk konglomerat. Sewaktu ia ingin berobat ke Australia, utusan Presiden Soeharto menemuinya dan hendak menanggung biaya pengobatannya, akan tetapi Jusuf menyampaikan terima kasih dan meminta sang utusan menyimpan saja bantuannya dan mengucapkan salam kepada Presiden.
Ia pernah menolak pemberian mobil mewah dari perusahaan Toyota, betapapun mobil itu hanya segelintir yang memakainya di Jepang. “Aku minta tolong oto ini disimpan saja di garasi Anda,” katanya kepada pengirimnya. (*)