Peralihan Kepemimpinan, Berimbas Infrastruktur Tertunda

  • Bagikan
Kawasan Tanjung Bunga (IDHAM/Fajar)

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR--- Peralihan kepemimpinan Pemerintah Kota Makassar dari Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin ke Wali Kota Makassar terpilih, Moh Ramdhan Pomanto berpotensi menghambat proses tender dan infrastruktur yang sementara berjalan.


Diketahui terdapat beberapa proyek strategis yang sebelumnya dikawal oleh Rudy Djamaluddin seperti pembangunan jalur pedestrian jalan Metro Tanjung Bunga dan pembenahan wilayah Kepulauan serta kawasan pariwisata terintegrasi dengan Panti Losari sebagai porosonya. Bahkan anggaran di APBD 2021 telah disiapkan mencapai Rp210 miliar.


Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan, yang menjadi titik penekanan untuk membuat program yang terukur adalah investasi dan pariwisata.


"Di Makassar ini yang paling bisa dikembangkan adalah pariwisata dan investasi. Jika dikembangkan dengan perencanaan yang matang, maka akan berdampak bagus terhadap perekonomian," ujarnya.


Terbukti dari program pariwisata gagasan Rudy meresmikan tiga bus pariwisata. Bus yang mulai beroperasi akhir November ini digratiskan dan melewati rute di area yang menjadi titik keramaian dan memiliki daya tarik di Makassar.


Rudy berharap program yang digagas bisa berlanjut. Kendati hubungannya dengan Moh Ramdhan Pomanto yang kurang harmonis mengakibatkan impian Rudy tersendat.

Nyatanya diam-diam Danny, sapaan Moh Ramdhan Pomanto ikut memantau program yang dijalankan Rudy. Tanggapan yang kurang berkesan dilontarkan Danny.


Terutama masalah pelebaran jalan dan pembangunan di Kawasan Metro Tanjung Bunga yang terkena dipaksakan. "Sangat rawan berkasus karena saya dengar masih bersoal dengan lahan. Saya tidak mau ikut-ikutan," katanya.

  • Bagikan

Exit mobile version