FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tak belajar dari pengalaman. Ogah-ogahan sehingga realisasi program menjadi lambat dan minim.
Minimnya realisasi program bisa dilihat di 2020 lalu. Banyak proyek fisik yang dikerjakan pada akhir tahun. Waktunya sangat mepet, sehingga tak semua bisa berjalan sesuai rencana.
Hal serupa tampaknya bisa terulang di 2021 ini. Sejauh ini OPD di Pemkot Makassar terkesan ogah-ogahan. Masih banyak yang belum melakukan penginputan data di Sistem Informasi Rencana Umum Pemerintah (SIRUP).
Ketua Komisi C DPRD Makassar, Abdi Asmara mewanti-wanti OPD yang masih bersantai. Utamanya dalam mempersiapkan pengerjaan program-program fisik yang butuh waktu lama dalam proses pengerjaannya.
"Pekerjaan infrastuktur yang sudah diprogramkan yang ada di OPD dapat ditenderkan lebih awal, agar tidak ada pekerjaan yang sudah diprogramkan tidak terlaksana," ujar dia, Minggu, 31 Januari.
Menurutnya, realisasi pembangunan fisik yang sulit berjalan di 2020 lalu perlu kembali dikejar. Lambatnya tender yang dilakukan jangan sampai membuat realisasi fisik yang minim di 2020 kembali terulang.
Abdi menyebut ada beberapa yang perlu digenjot di awal tahun ini. Salah satunya perbaikan jalan dan drainase. Tahun 2020 proyek itu sempat terkena refocusing anggaran.
"Pemkot kurang maskismal dalam memanajemen kebutuhan masyarakat dalam kota. Padahal itu perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur kita," ucapnya.
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLPBJ) Kota Makassar, Fuad Azis mengatakan, masalah seperti ini sudah terjadi dua tahun terakhir. Setiap tahun penginputan data OPD di SIRUP selalu saja lamban.