FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Sebagai perusahaan BUMN penyedia pupuk bersubsidi, PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang ditentukan pemerintah guna menjaga ketahanan pangan.
Oleh karena itu, dalam menjawab kebutuhan petani di Provinsi Sulawesi Selatan, Pupuk Indonesia memperkuat stok pupuk bersubsidi sebanyak 59.168 ton di gudang-gudang lini III di Provinsi Sulawesi Selatan, melebihi ketentuan stok minimal pemerintah sebanyak 26.191 ton.
Adapun rincian dari stok tersebut adalah 38.273 ton pupuk urea, 10.521 ton pupuk NPK, 3.725 ton pupuk SP-36, 4.642 ton pupuk ZA, serta 2.025 ton pupuk organik.
"Stok pupuk yang telah kami siapkan di Sulsel sudah melebihi dua kali lipat dari ketentuan pemerintah. Selanjutnya stok pupuk bersubsidi akan kami salurkan sesuai dengan alokasi yang tercantum dalam Permentan Nomor 49 Tahun 2020," ujar SVP PSO Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Muhammad Yusri.
"Sesuai peraturan juga, pupuk bersubsidi dapat diperoleh petani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK, tergabung dalam kelompok tani serta memiliki Kartu Tani. Bagi petani yang belum memiliki Kartu Tani dapat dilayani secara manual di kios-kios resmi Pupuk Indonesia," tambah Yusri.
Yusri mengaku Pupuk Indonesia juga mempersiapkan stok pupuk non-subsidi di Provinsi Sulawesi Selatan sejumlah 9.156 ton di lini II dan lini III per 2 Maret 2021. Stok pupuk non-subsidi di Sulawesi Selatan terdiri dari 986 ton pupuk urea, 8.169 ton pupuk NPK, dan 1 ton pupuk SP 36.