FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel berencana membatalkan penyewaan helikopter untuk tanggap bencana. Apalagi, seluruh OPD mendapat edaran untuk memangkas beberapa kegiatan.
Sebelumnya, anggaran untuk penyewaan helikopter yang disiapkan memang cukup besar. Yakni sebanyak Rp38 miliar. Alat transportasi udara tersebut diperuntuhkan untuk mempermudah proses evakuasi ketika ada bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Ni’mal Lahamang mengatakan, refocusing anggaran memang tak lagi bisa dihindari. Makanya, ada beberapa program yang sudah disiapkan untuk dibatalkan pada APBD 2021 ini.
Salah satunya, yakni penyewaan helikopter. Alokasi anggaran untuk program tersebut diakuinya cukup besar. Sebanyak Rp38 miliar. Jika direfocusing, bisa menambah kebutuhan anggaran untuk vaksinasi Covid-19.
“Saya mau usulkan itu anggaran helikopterdirefocusing saja. Karena memang ada perintah dari pusat. Lumayan besar, kalau memang anggarannya bisa dialihkan,” bebernya kepada FAJAR, di Four Point By Sheraton, kemarin.
Sebelumnya, kata dia, BNPB memang sudah mengalokasikan satu unit helikopter untuk stand by di Makassar. Helikopter tersebut kerap digunakan untuk kunjungan Nurdin Abdullah ke daerag serta memantau lokasi dan titik bencana.
Namun, belum cukup dua bulan beroperasi, helikopter tersebut tiba-tiba ditarik lagi oleh BNPB. Untuk itu, pihaknya menganggarkan penyewaan dari pagu yang sudah disiapkan pada APBD 2021 ini. “Penyewaan lebih efisien ketimbang membeli baru,” tambahnya.