Bahkan, kata Iwan, Ari telah memblokir kontak tersangka itu dengan harapan tidak ada lagi komunikasi antar keduanya. Namun apa daya, pertemuan Ari dengan Aisyah justru terjadi hingga peristiwa pertumpahan darah tak terelakkan di lantai dua wisma tersebut.
"Tapi yah namanya juga sudah betul direncanakan pelaku tetap ngotot untuk ajak almarhum ketemu," sesal Iwan, kepada tersangka.
Sehari pasca sepeninggalan Ari, Iwan kini mengaku tak betah buka sosial media. Seluruh pemberitaan memuat tentang Ari, yang justru akan semakin membuat hatinya hancur. Namun lelaki yang dikenal humoris ini berusaha tegar dan ikhlas atas peristiwa ini.
Seluruh keluarga, teman, dan rekan seprofesi almarhum menyerahkan kasus ini ke aparat kepolisian Polsek Panakkukang untuk memproses tersangka Aisyah Alfika, yang dijerat Pasal 338 KUHP, ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
"Setop sebar info yang tidak jelas tentang almarhum. Doakan mki saja kasihan. Sempatkan kirim Al Fatihah," terang Iwan dalam postingannya yang diposting pada Minggu, (7/3/2021) lalu.
Yang membuat Iwan dan Ari terkenal adalah konten videonya yang sedang makan di tengah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.
Konten video itu telah ditonton sebanyak 1,8 juta kali dan telah disukai oleh 75 ribu orang, serta dikomentari dengan respon yang baik sebanyak 8.400 komentar. Konten ini adalah video yang paling banyak ditonton dari puluhan video yang diposting dalam channel You Tube bernama Teras Kost TV, dan memiliki 242 ribu subscriber. (Ishak/fajar)