"Ini memang harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi dari hulu ke hilir, termasuk warga yang hidup di sekitar bantaran sungai," katanya.
Chaidir juga berencana akan membuat waduk besar di hulu. Selain untuk mengatasi banjir, waduk ini juga bisa menjadi solusi atas pertanian dan kebutuhan air bersih utamanya di wilayah utara Maros. "Kita berharap pemerintah pusat membantu mewujudkannya," jelasnya.
Kepala BPBD Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansa mengatakan, warga yang sempat dievakuasi sudah mulai kembali ke kediaman masing-masing. Sebab, air sudah mulai surut.
Meski begitu lanjutnya, pihaknya masih siaga. BPBD Kabupaten Gowa bersama organisasi kemasyarakatan seperti SAR, TRC, Pramuka Peduli, PMI, dan organisasi lainnya akan tetap memantau kondisi lapangan. Peralatan evakuasi terus siap. "Semoga cuaca cerah, sehingga air cepat surut," kata Ikhsan.
Mulai Surut
Genangan air di Gowa yang sudah mulai surut, membuat warga memilih untuk bertahan, Kamis, 11 Maret. "Kemarin saya bersama keluarga mengungsi di rumah kerabat di Paccinnongan. Karena airnya sudah mulai surut, saya datang lihat kondisi rumah," kata Mansur, warga Perumahan Mutiara Permai I saat ditemui kemarin.
Mansur berharap ada upaya perbaikan drainase. Sebab, daerahnya selalu menjadi langganan banjir di saat musim hujan tiba. "Selain itu, semoga ada bantuan makanan siap saja," harapnya.
Sementara itu, Lurah Paccinongan, Andi Pangeran Zubair mengatakan, bantuan untuk warga yang terkena dampak masih dalam pendataan RW setempat. "Kami tidak bisa menyiapkan kalau data belum lengkap. Kami sementara menunggu data dari setiap RW," katanya.