FAJAR.CO.ID, MAROS - Jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Maros berkurang. Sebanyak 3.421 penerima sudah graduasi. Kini penerima PKH sisa 14.009.
Data jumlah warga miskin di Maros diharapkan bisa lebih akurat. Hal ini agar ke depannya tak lagi ditemukan warga atau masyarakat miskin yang tidak tertangani.
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari menekankan hal tersebut saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kabupaten Maros, Selasa, 17 Maret.
Begitupun dengan masyarakat yang sudah mandiri dan telah lama menikmati program dapat sadar dengan suka rela keluar dari program PKH. Apalagi, telah mendapat pendampingan PKH, Peksos, dan pemerintah setempat.
"Kemudian bagi warga miskin yang belum tercover dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar bisa tercover," ujarnya.
Rakor tersebut pun agar dapat melakukan sinergi dalam penanganan kemanusiaan. Utamanya, dalam memaksimalkan data terpadu. Apalagi kata Suhartina, di Maros masih banyak warga miskin (grafis).
"Jumlah DTKS kita sebesar 39.298 terdiri atas rumah tangga rentan miskin dan hampir miskin," jelasnya.
Dia juga mengimbau agar Dinas Sosial, pemerintah kecamatan, desa maupun kelurahan bersama SDM PKH melakukan perbaikan data, sehingga data tidak tumpang tindih.
Pemikiran warga juga harus bisa diubah, jangan ketika mendengar bantuan semua tiba-tiba miskin. SDM PKH juga harus objektif dan melihat betul-betul yang membutuhkan bantuan. "Jangan hanya karena ada faktor X, pendamping PKH harus objektif," ungkap Suhartina.