FAJAR.CO.ID, MAROS-- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya padi di lahan seluas 1.000 hektar (ha) sekaligus melakukan gerakan serap gabah petani di Desa Je’netaesa, Kecamatan Simbang Kabupaten Maros, Sabtu (20/3/2021).
Serap gabah petani tersebut dilakukan Komando Stragegi Penggiling Padi (Kostraling) yang didalamnya tergabung Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) bersama Bulog sepakat serap 2.000 ton gabah yang didukung Kredit Usaha rakyat (KUR) dari perbankan.
“Pada kegiatan ini kita menandatangani kesepakatan atau komitmen bersama untuk melakukan penyerapan gabah antara Kostraling atau penggilingan padi dengan Bulog yang dikawal TNI dan Polri. Kita berharap adanya panen raya tentu ada dinamika harga bisa kita minimalisir sesuai dengan standar HPP (Harga Pembelian Pemerintah,- red),” demikin dikatakan SYL pada acara panen dan gerakan serap gabah tersebut.
Terkait stok pangan jelang Ramadhan hingga Lebaran, SYL menegaskan stok cukup memenuhi kebutuhan yang tinggi. Pasalnya Ramadhan merupakan peak season yang menyebabkan permintaan pangan ikut tinggi sehingga manajemen stok dilakukan dengan baik, dimana daerah sentra akan menyuplai daerah yang defisit pangan.
"Stok pangan kita persiapkan dengan baik. Dinamika harga dan stok nantinya pasti ada tapi sudah persiapkan dan antisipasi dengan pemerintah daerah. Sebanyak 11 sampai 12 komoditas pangan pokok sudah kita persiapkan dengan aman," jelasnya.
Sesuai Pemendag No.24 Tahun 2020 tentang HPP untuk pembelian gabah/beras oleh Perum Bulog mulai berlaku 19 Maret 2020 yakni gabah kering panen (GKP) tingkat petani dengan kadar air 25 persen sebesar Rp 4.200 per kg, GKP kadar air 25 persen tingkat penggilingan Rp 4.250 per kg, gabah kering giling (GKG) kadar air 14 persen tingkat penggilingan Rp 5.250 per kg, GKG kadar air 14 persen di gudang Bulog Rp 5.300 per kg dan harga beras kadar air 14 persen sebesar Rp 8.300 per kg.